‎Sekjen AWIBB Bekasi Raya: Proyek Tak Bertuan Seperti Almarhum Bin Pulan

Berita, Daerah2897 Dilihat

WartaPolri, Kabupaten Bekasi

‎Ada tapi tak tau milik siapa, itulah kalimat yang pantas dilontarkan bagi pekerjaan proyek Uditch yang tidak memasang papan informasi kegiatan.

‎Tidak terpasangnya papan informasi proyek sebagai bentuk akses informasi yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat membuat kebimbangan dan kebingungan serta memunculkan sejumlah pertanyaan.

‎Sajian informasi yang tidak transparan menimbulkan kecurigaan dan dugaan dugaan praktik kecurangan yang dilakukan oleh oknum tertentu dengan maksud ingin meraup keuntungan pribadi atau sekelompok orang.

‎Kecurigaan tersebut muncul saat tim media melintas di sebuah permukiman warga dikampung Pulo asem, RT.003/003 Desa Sukakarsa, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi pada Rabu 24 April 2025.

‎Tim media menghampiri salah satu pekerja dan menanyakan letak pemasangan papan proyek untuk memastikan Sumber dana yang membiayai pekerjaan pemasangan uditch ini. Namun dengan jelas pekerja menyatakan bahwa pekerjaan ini tidak ada papan proyek nya.

‎”Kaga ada papan proyek nya ini mah bang,” kata salah seorang pekerja sambil bergegas pergi.

‎Dari jawaban seorang pekerja tersebut memunculkan rasa penasaran dan keinginan Tahuan lebih dalam lagi untuk menggali informasi yang tim butuhkan dengan menanyakan ke salah satu pekerja lain.

‎Dengan nada singkat, pekerja itu pun menjawab bahwa proyek tersebut adalah pekerjaan yang di biayai orang pemerintah Desa Sukakarsa.

‎”proyek Desa bang,” jelasnya.

‎Dugaan dugaan perbuatan curang pada pemasangan uditch ini semakin diperkuat saat tim melakukan investigasi dan kajian serta analisa.

‎Karnadi Lubis, Sekretaris Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB) Bekasi Raya, mengungkapkan sejumlah kejanggalan kejanggalan pada pekerjaan tersebut.

‎Dirinya menegaskan bahwa proyek pemasangan Uditch ini gagal perencanaan dan bobrok pada konstruksinya.

‎”pertama tidak terpasangnya papan informasi, itu menjadi tameng penghalang informasi bagi masyarakat, jadi proyek tanpa papan informasi itu seperti Almarhum Bin Pulan,” jelasnya.

‎Selanjutnya, pemasangan uditch tidak rata dan sejajar hal ini dikarenakan para pekerja tidak ahli untuk mengerjakan pemasangan uditch.

‎”sangat jelas pasangan uditch tidak rata seperti gelombang air laut dan tidak kokoh Alias goyang,” tambah dia.

‎Kemudian, masih kata sekretaris AWIBB Bekasi Raya, pemadatan urugan tanah di sisi sisi uditch tidak padat sehingga pasangan uditch bergerak dan goyang.

‎”pemadatan kembali tanahnya tidak padat, jelas tadi kita berdiri diatas uditch bergoyang dan bergerak,” sambungnya.

‎Dia menerangkan minimnya pengawasan dari pendamping Desa terhadap Tim pelaksana kegiatan (TPK) Desa Sukakarsa menjadi celah terjadinya dugaan praktik kecurangan dalam proyek ini.

‎”minim pengawasan, dikerjakan asal asalan, ini patut kita diduga keras pekerjaan ini syarat dengan praktek perbuatan curang,” terangnya.

‎Dirinya meminta pekerjaan uditch ini menjadi catatan insfektorat Kabupaten Bekasi dalam melakukan audit dan pemeriksaan juga saat melakukan monitoring dan evaluasi pada tahun 2025.

‎”saya harap insfektorat Kabupaten Bekasi audit Desa Sukakarsa karna bisa saja terjadi dugaan praktik kecurangan lainnya pada realisasi penggunaan anggaran APBN, bantuan Pemerintah provinsi, alokasi dana Desa, dan Dana Desa,” Pintanya.

‎Saat tim media hendak pergi meninggalkan lokasi pekerjaan tiba-tiba seorang yang tidak ingin identitasnya disebut menghampiri tim dan langsung mengatakan pekerjaan pemasangan uditch ini tidak transparan.

‎”saya masyarakat bang, kerjaan ini kurang lebih 10 hari, harusnya papan proyek di pasang supaya kita bisa tau pake anggaran apa ini kesannya ditutup tutupin, coba ada apa kalo kaya gitu,” kata warga mengeluh.

‎Hingga berita ini di tayangkan Tim pelaksana kegiatan serta pendamping Desa Sukakarsa belum dapat di konfirmasi.

‎(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *