Kementerian PU Gelar Apel Serentak Kesiapsiagaan Nasional Hadapi Musim Penghujan, Tiga Pilar Ditekankan

Uncategorized6 Dilihat

BANDUNG, 5 November 2025- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyelenggarakan Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Penghujan serta Kesiapsiagaan Infrastruktur Jalan Tol dan Jalan Nasional menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Apel yang dilaksanakan di Bandung, Selasa (4/11/2025), dipimpin langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo.

Kegiatan ini dihadiri secara hibrida oleh jajaran
pimpinan tinggi madya dan pratama, Kepala Balai Besar/Balai di seluruh
Indonesia, serta perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa apel ini
menjadi momentum konsolidasi besar seluruh jajaran Kementerian PU. Tujuannya
adalah untuk memastikan infrastruktur Indonesia tetap tangguh, aman, dan siap
menghadapi cuaca ekstrem, serta lonjakan arus mobilitas masyarakat menjelang
Nataru dan Mudik Lebaran 2026.

“Kita bukan sekadar apel siaga. Hari ini kita
meneguhkan jati diri sebagai penjaga urat nadi bangsa. Tugas kita adalah
memastikan kehidupan tetap mengalir bahkan di tengah badai dan kepadatan
layanan puncak,” kata Menteri Dody dalam sambutannya.

Dalam arahannya, Menteri Dody menekankan tiga pilar utama
kesiapsiagaan nasional yang menjadi panduan kerja seluruh jajaran Kementerian
PU.

Pilar pertama adalah
infrastruktur dan keselamatan publik. Seluruh infrastruktur sumber daya air
seperti bendungan, sungai, dan drainase, serta infrastruktur konektivitas
seperti jembatan hingga jalan nasional diperintahkan untuk diperiksa
menyeluruh.

“Cek volume waduk, pintu pelimpah, dan pastikan
tidak ada sumbatan. Semua fasilitas jalan, bahu, dan rest area harus siap sebelum puncak Nataru. Jika
diperlukan, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan dikerahkan untuk
mengantisipasi curah hujan ekstrem,” jelas Menteri Dody.

Pilar kedua adalah komando terpadu dan teknologi respon
cepat. Menteri Dody menyoroti pentingnya satu
komando dari pusat hingga lapangan.

“Kecepatan data berarti kecepatan aksi. Gunakan
pemetaan risiko berbasis teknologi dan laporan real-time untuk setiap situasi darurat,” ujar
Menteri Dody.

Menteri Dody menambahkan bahwa kolaborasi lintas lembaga
menjadi kunci efektivitas di lapangan. Kolaborasi lintas lembaga dengan BNPB,
BMKG, Kementerian Perhubungan, TNI-Polri, dan pemerintah daerah juga menjadi
kunci efektivitas lapangan.

Pilar ketiga adalah pelayanan publik yang manusiawi dan
berkelanjutan. Kementerian PU akan menyiapkan Posko Siaga Nataru di berbagai
titik strategis dengan fasilitas lengkap, mulai dari toilet bersih, musala,
tempat istirahat, hingga layanan kesehatan.

“Infrastruktur tidak hanya dibangun pemerintah,
tetapi dijaga oleh seluruh rakyat Indonesia,” pesan Menteri Dody.

Menutup arahannya, Menteri Dody menegaskan bahwa setiap
unsur Kementerian PU wajib bertindak cepat, cermat, dan empatik dalam
menjalankan tugas. “Keselamatan masyarakat adalah tanggung jawab moral
kita. Setiap jalan yang mantap, setiap sungai yang mengalir lancar, dan setiap
posko yang ramah di sanalah negara hadir melalui tangan dan hati insan
Kementerian PU,” tegas Menteri Dody.

Melalui apel kesiapsiagaan ini, didukung semangat gotong
royong dan profesionalisme, Kementerian PU berkomitmen untuk menjadi garda
terdepan dalam menjaga keselamatan rakyat dan memastikan infrastruktur nasional
siap menghadapi tantangan cuaca ekstrem serta lonjakan mobilitas menjelang
akhir tahun.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak