KAI Lakukan Simulasi Keadaan Darurat di Stasiun LRT Jabodebek, Pastikan Kesiapsiagaan Petugas

Uncategorized16 Dilihat

LRT Jabodebek melakukan simulasi keadaan darurat di 17 stasiun sepanjang bulan November, meliputi skenario kebakaran, evakuasi, dan penanganan tumpahan limbah B3. Simulasi ini bertujuan memperkuat penguasaan prosedur dan kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi situasi darurat.

Bekasi, 17 November 2025 – KAI melakukan rangkaian simulasi keadaan darurat di 17 stasiun LRT Jabodebek sepanjang bulan November sebagai bagian dari program peningkatan kesiapsiagaan petugas. Kegiatan ini bertujuan memperkuat penguasaan prosedur, alur komunikasi, serta langkah teknis yang diperlukan ketika menangani potensi insiden di lingkungan stasiun.

Pelaksanaan simulasi di setiap stasiun disesuaikan dengan karakteristik lokasi sehingga petugas dapat berlatih pada kondisi yang menyerupai situasi lapangan. Pendekatan ini memberi kesempatan bagi seluruh tim untuk mengevaluasi respons, menguji koordinasi, serta memastikan seluruh prosedur berjalan konsisten.

“Pelatihan ini menjadi sarana penting agar petugas mampu bekerja cepat, terarah, dan tetap tenang ketika menghadapi situasi kritis. Penguasaan prosedur menjadi landasan utama dalam menjaga keselamatan pengguna,” ujar Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi.

Skenario yang dijalankan dalam simulasi meliputi penanganan kebakaran awal, evakuasi pengguna yang terjebak di dalam lift, serta penanganan tumpahan limbah B3. Ketiga skenario tersebut dipilih karena mewakili jenis keadaan darurat yang memerlukan respons cepat, koordinasi lintas fungsi, dan pengoperasian perangkat keselamatan secara tepat.

Fasilitas pendukung keselamatan di stasiun menjadi bagian dari materi latihan, termasuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, sprinkler, kotak P3K, fire alarm, emergency button, jalur evakuasi, interkom, telepon darurat, perangkat komunikasi HT, serta sistem pemantauan CCTV dan detektor asap maupun panas. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan seluruh perangkat berfungsi sesuai standar dan siap dioperasikan dalam keadaan darurat.

“Simulasi seperti ini bukan hanya soal menguji respons petugas, tetapi juga memastikan bahwa seluruh perangkat pendukung keselamatan berada dalam kondisi optimal,” tambah Purnomosidi.

KAI memandang latihan berjenjang sebagai bagian penting dalam menjaga keandalan operasional dan membangun budaya keselamatan yang berkelanjutan. Khusus untuk Stasiun Harjamukti, simulasi pada 28–29 November akan dilaksanakan bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Dinas Perhubungan, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta dan Kota Depok guna memastikan mekanisme respons bersama dapat dijalankan secara efektif ketika menghadapi situasi darurat.