KAI Gelar Simulasi Keadaan Darurat di 17 Stasiun LRT Jabodebek untuk Perkuat Kesiapsiagaan Petugas

Uncategorized11 Dilihat

LRT Jabodebek melakukan simulasi keadaan darurat di 17 stasiun sepanjang bulan November, meliputi skenario kebakaran, evakuasi, dan penanganan tumpahan limbah B3. Simulasi ini bertujuan memperkuat penguasaan prosedur dan kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi situasi darurat.

Bekasi, 18 November 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat budaya keselamatan di lingkungan LRT Jabodebek melalui pelaksanaan simulasi keadaan darurat di 17 stasiun sepanjang bulan November. Kegiatan ini menjadi bagian dari program peningkatan kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi berbagai potensi insiden yang dapat terjadi di area stasiun.

Simulasi dirancang sesuai karakteristik masing-masing stasiun sehingga latihan berlangsung dalam kondisi yang menyerupai situasi sebenarnya. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi petugas untuk mengevaluasi respons, mengasah koordinasi, serta memastikan seluruh prosedur keselamatan berjalan seragam dan efektif.

Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menegaskan pentingnya pelatihan rutin bagi seluruh petugas operasional. “Pelatihan ini menjadi sarana penting agar petugas mampu bekerja cepat, terarah, dan tetap tenang ketika menghadapi situasi kritis. Penguasaan prosedur merupakan fondasi utama dalam menjaga keselamatan pengguna,” ujarnya.

Dalam rangkaian simulasi ini, KAI menguji beberapa skenario yang mewakili situasi darurat dengan tingkat risiko berbeda, mulai dari penanganan kebakaran awal, evakuasi pengguna yang terjebak di dalam lift, hingga penanganan tumpahan limbah B3. Ketiga skenario tersebut dipilih karena membutuhkan respons cepat, koordinasi lintas fungsi, serta pengoperasian perangkat keselamatan dengan tepat dan presisi.

Berbagai fasilitas keselamatan stasiun turut diuji, antara lain Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, sprinkler, fire alarm, jalur evakuasi, kotak P3K, emergency button, interkom, telepon darurat, perangkat komunikasi HT, hingga sistem CCTV dan detektor asap maupun panas. Melalui pengujian ini, KAI memastikan bahwa seluruh perangkat berfungsi optimal dan siap digunakan kapan pun dibutuhkan.

“Simulasi seperti ini bukan hanya menguji kesiapan petugas, tetapi juga memastikan bahwa perangkat keselamatan berada dalam kondisi terbaik,” tambah Purnomosidi.

KAI memandang latihan berjenjang sebagai bagian penting dalam menjaga keandalan operasional dan membangun budaya keselamatan yang konsisten di seluruh jaringan layanan LRT Jabodebek. Sebagai bentuk peningkatan koordinasi lintas instansi, khusus untuk Stasiun Harjamukti, simulasi pada 28–29 November akan dilaksanakan bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Dinas Perhubungan, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta dan Kota Depok. Kolaborasi ini diharapkan dapat memastikan mekanisme respons bersama berjalan efektif bila terjadi keadaan darurat sebenarnya.