Deteksi Metana Berbasis Drone Perkuat Strategi Penurunan Emisi di Industri Migas Indonesia

Uncategorized13 Dilihat

Jakarta, Indonesia — Metana kini menjadi fokus strategis dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca di industri minyak dan gas.

Dengan potensi pemanasan hingga 84 kali lebih kuat dibanding CO2 dalam periode 20 tahun, gas metana menjadi perhatian utama baik dari sisi lingkungan maupun kepatuhan regulasi internasional, terutama standar OGMP 2.0 dari United Nations Environment Programme (UNEP) yang mengharuskan pengukuran, pelaporan, dan verifikasi emisi secara lebih ketat.

Seiring meningkatnya kebutuhan akan pemantauan berbasis data, teknologi deteksi metana menggunakan drone menjadi solusi utama. Integrasi sensor Sniffer4D 1ppm TDLAS Methane Sensing & Mapping System dengan platform seperti DJI Matrice 4 Series, DJI Matrice 400 dan DJI Dock 3 memungkinkan industri melakukan pemantauan real-time, presisi tinggi, dan sepenuhnya dapat diverifikasi sesuai standar internasional.

Metana: Faktor Kritis dalam Pengendalian Emisi Industri Migas

Industri migas menghadapi tantangan besar dalam upaya menurunkan emisi, terutama karena metana memiliki dampak pemanasan global yang jauh lebih tinggi dibanding CO2. Kebocoran kecil sekalipun dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap total emisi fasilitas industri.

Tekanan eksternal dari pasar global, pemangku kepentingan, hingga standar ESG mendorong kebutuhan pemantauan yang jauh lebih akurat dibanding metode estimasi tradisional.

OGMP 2.0: Standar Pengelolaan Emisi yang Semakin Ketat

Kerangka Oil & Gas Methane Partnership (OGMP) 2.0 menjadi standar pengelolaan emisi metana yang paling komprehensif di tingkat global. Framework ini menekankan:

– Pengukuran langsung berbasis data lapangan.

– Pelaporan terstruktur dengan level akurasi berjenjang.

– Verifikasi independen untuk memastikan integritas seluruh data emisi.

Standar ini mewajibkan industri untuk beralih dari pendekatan berbasis estimasi ke teknologi pemantauan yang benar-benar presisi.

Sniffer4D 1ppm TDLAS Methane Sensing & Mapping System: Teknologi Baru Pemantauan Emisi Metana

Sistem Sniffer4D Methane TDLAS menghadirkan kemampuan deteksi yang sangat akurat dan responsif:

– Akurasi 1 ppm dengan teknologi closed-path TDLAS yang selektif terhadap metana.

– Respons cepat dalam hitungan detik untuk identifikasi kebocoran.

– Struktur ringan dan anti-getar, optimal untuk drone industri.

– Pemetaan gas 3D, mengidentifikasi sumber kebocoran secara presisi.

– Integrasi penuh dengan drone DJI untuk operasi otomatis, terjadwal, dan berulang.

Teknologi ini memungkinkan industri melakukan inspeksi tanpa risiko keselamatan dan tanpa menghentikan operasi.

Mendukung Efisiensi Operasional & Kepatuhan Pengelolaan Emisi

Pemantauan metana berbasis drone menghadirkan dua manfaat strategis:

1. Memperkuat kepatuhan terhadap OGMP 2.0, standar ESG, dan kerangka pelaporan emisi global.

2. Mengurangi biaya operasional, mempercepat proses identifikasi kebocoran, dan mengurangi risiko paparan gas berbahaya bagi tim lapangan.

Dengan adanya teknologi drone, inspeksi kini dapat dijalankan berkala, konsisten, dan sepenuhnya terverifikasi.