KAI Logistik Dorong Kereta Api Menjadi Penggerak Utama Jaringan Distribusi Nasional yang Efisien

Uncategorized14 Dilihat

KAI Logistik menegaskan komitmennya dalam mendorong optimalisasi moda kereta api menjadi penggerak utama jaringan distribusi nasional yang efisien. Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menyampaikan hal tersebut dalam Forum Logistik Indonesia 2025 bertema “Infrastruktur Logistik sebagai Tulang Punggung Transformasi Ekonomi Indonesia” yang menjadi bagian dari rangkaian ALFI Convex 2025 pada Jumat (14/11).

Dalam
paparannya, Fredi menjelaskan bahwa kereta api merupakan moda strategis dengan
keunggulan ekonomis yang kuat, terutama pada pengiriman jarak menengah hingga panjang
di rentang 750–1.500
km. Biaya operasi ton per km lebih
rendah untuk jarak menengah – panjang, jaminan keamanan dan keselamatan,
perjalanan terjadwal dan tepat waktu serta kapasitas angkut yang besar
menjadikan kereta api sebagai pilihan yang semakin relevan di tengah tuntutan
industri terhadap ketepatan waktu dan konsistensi pelayanan. Melalui satu
rangkaian perjalanan, kereta api mampu mengangkut hingga 1.080 ton,
setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton sehingga memberikan nilai ekonomis signifikan bagi pelaku usaha yang
mengandalkan pengiriman dalam jumlah besar.

Keunggulan kereta api juga terlihat dari sisi
lingkungan. Moda ini mampu menghasilkan reduksi emisi hingga 70 persen dibandingkan moda angkutan darat, sehingga
menjadi pilar penting dalam upaya menurunkan emisi sektor transportasi. Fredi
menegaskan bahwa kontribusi ini sejalan dengan arah kebijakan nasional maupun
komitmen global terhadap keberlanjutan.

Penerapan kebijakan Over Dimension Over Load
(ODOL) pada 2027 juga diprediksi memperkuat peran kereta api dalam rantai
logistik nasional. Regulasi tersebut diperkirakan dapat mendorong pengalihan
pengiriman dari moda truk ke kereta api sekitar 4,7 juta ton, sehingga
berpotensi meningkatkan market share kereta api sebesar 1,33 persen.
Menurut Fredi, kesiapan kereta api dalam peralihan dari moda truk menjadi kunci
untuk menjaga kelancaran distribusi nasional pasca implementasi ODOL.

Dari sisi konektivitas, KAI Logistik telah hadir di
sejumlah titik strategis yang berdekatan dengan pelabuhan utama seperti Pelabuhan
Tanjung Priok di Jakarta, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, serta Pelabuhan
Tanjung Perak di Surabaya. Konektivitas ini memperkuat integrasi layanan
multimoda antara kereta api, truk, dan angkutan laut, sehingga memberikan
fleksibilitas lebih besar bagi pelanggan dalam mengoptimalkan rantai pasoknya.

Lebih lanjut, Fredi menekankan bahwa layanan
logistik berbasis kereta api memiliki karakteristik yang tidak dimiliki moda
lain, mulai dari perjalanan terjadwal dan tepat waktu, efisiensi energi dan
biaya pada jarak menengah hingga panjang, standar keselamatan yang menjadi
prioritas utama, hingga sistem pelacakan 24 jam serta perlindungan asuransi
untuk setiap pengiriman. Kombinasi aspek operasional, lingkungan, dan
keselamatan inilah yang menjadikan kereta api sebagai moda yang relevan dalam
menghadapi kebutuhan logistik modern.

“Dengan seluruh keunggulan tersebut, kereta api
adalah moda masa depan untuk membangun jaringan distribusi nasional yang
efisien, terintegrasi, dan ramah lingkungan. KAI Logistik berkomitmen untuk
terus memperkuat peran ini melalui inovasi dan kolaborasi di seluruh rantai
pasok,” tutup Fredi.