LindungiHutan Dorong Aksi Komunitas di Pantai Bahagia, Bekasi

Uncategorized7 Dilihat

Bekasi, 20 November 2025 — Di ujung pesisir Bekasi, di mana Sungai Cisadane bermuara ke Laut Jawa, terdapat kawasan yang tidak hanya menghadapi ancaman ekologis, tetapi juga menyimpan potensi pemberdayaan masyarakat lokal.

Pantai Bahagia, yang menjadi lokasi penanaman mangrove oleh LindungiHutan, kini berkembang bukan hanya sebagai lahan konservasi, tetapi juga sebagai pusat community development, tempat warga dan relawan berkolaborasi untuk membangun masa depan yang hijau dan berkelanjutan.

Urgensi memperkuat ekosistem di Pantai Bahagia sangat besar. Abrasi pantai di kawasan ini menciptakan kerentanan serius terhadap intrusi air laut dan sedimentasi, yang jika dibiarkan dapat mengikis lahan pesisir dan merusak kehidupan masyarakat pesisir.

Tanpa tindakan nyata, kapasitas alam untuk menyerap goncangan iklim akan melemah, sementara risiko terhadap pemukiman lokal terus bertambah.

LindungiHutan telah menanam lebih dari 108.895 pohon mangrove di Pantai Bahagia, pilihan jenis Rhizophora sp. sangat strategis, akarnya yang kuat membantu menahan sedimen laut, memperlambat laju abrasi, dan menjaga stabilitas garis pantai.

Lebih dari sekadar menanam pohon, program di lokasi ini dirancang untuk memberikan dampak sosial yang berkelanjutan melalui keterlibatan komunitas lokal.

Warga setempat dan peserta program bisa berpartisipasi dalam workshop kreatif yang mengolah hasil mangrove menjadi produk turunan seperti kripik mangrove, sirup, hingga batik ramah lingkungan.

Pelatihan-pelatihan ekonomi kreatif berbasis lingkungan ini tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, tetapi juga menguatkan hubungan antara masyarakat dan ekosistem mangrove yang mereka jaga.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa konservasi tidak hanya bermanfaat untuk alam, tetapi juga untuk kesejahteraan manusia.

Dari sisi ekologi, mangrove yang tumbuh dengan sehat di Pantai Bahagia memberi manfaat besar: menjaga keanekaragaman hayati pesisir, menjadi habitat berbagai spesies, dan menyerap karbon secara signifikan.

Dari sisi sosial, program community development membuka ruang bagi warga untuk meningkatkan keterampilan, membangun usaha berbasis alam, dan merasakan manfaat langsung dari pelestarian ekosistem.

“Menanam pohon di sini bukan sekadar menjaga alam; ini soal menjaga masa depan kami dan anak cucu,” ujar salah satu warga yang aktif dalam program.

Pendekatan partisipatif seperti ini memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap hutan bakau, sekaligus memperkokoh semangat kolektif untuk menjaga pesisir Bekasi tetap stabil dan produktif.

LindungiHutan mengajak masyarakat, komunitas, serta perusahaan untuk ikut dalam gerakan hijau di Pantai Bahagia. Aksi menanam, belajar bersama warga lokal, dan mendukung produk ramah lingkungan bukan hanya investasi ekologis, tetapi juga investasi sosial.

Melalui keterlibatan kolektif, kita dapat memastikan bahwa hutan mangrove di Bekasi tidak hanya tumbuh, tetapi juga menjadi sumber kehidupan dan harapan jangka panjang.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program konservasi dan pelibatan komunitas di Pantai Bahagia, kunjungi halaman resmi LindungiHutan di https://lindungihutan.com/lokasi/75/pantai-bahagia