Masyarakat Paru Keude Kembali mengadakan Kenduri Jeurat sebagai Tradisi turun temurun.

Uncategorized113 Dilihat

Pidie Jaya, senin 09 Juni 2025
Tradisi Kenduri Jeurat merupakan acara adat turun temurun yang dilaksanakan oleh warga Paru Keude, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, yang mempunyai arti dan tujuan perjamuan makan di kuburan sambil mendoakan sanak famili yang telah meninggal dengan tujuan utama mempererat tali silaturahmi antar warga dan mendoakan arwah leluhur.
Acara ini biasa dilaksanakan setelah lebaran Idul Fitri atau Idul Adha, sedangkan di Gampong Paru Keude sendiri dilaksanakan 3 hari setelah Idul Adha. Dimana masyarakat mempersiapkan menu kenduri dengan beragam masakan, terutama ikan dan daging, yang dibawa ke lokasi pemakaman.
Acara diawali dengan pembacaan dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh seorang tokoh ulama atau di Aceh biasa disebut Teungku Imum atau Imam Gampong.
Manfaat dari kenduri tersebut adalah untuk mempererat silaturahmi antar warga, meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendoakan arwah para leluhur dan juga menjaga kelestarian tradisi, adat istiadat dan budaya lokal.
Tradisi seperti ini biasanya juga dilakukan oleh masyarakat Aceh selain di Pidie Jaya bahkan hampir seluruh Aceh tentunya dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan adat dan budaya masing-masing daerah. Tetapi tetap dengan tujuan yang sama.
Di Jawa Tradisi seperti ini biasa disebut Zaroh yaitu berziarah ke kuburan tapi tanpa ada kegiatan kenduri , jika didaerah lain lagi seperti Bali dan Lampung juga ada kegiatan sejenis tapi biasa disebut dengan Nyekar.
Kegiatan ini merupakan warisan turun temurun dari masyarakat Aceh pada umumnya dan Gampong Keude Paru pada khususnya dengan tujuan untuk menyambung silaturahmi antar warga dan doa bersama bagi arwah leluhur juga keselamatan bagi kita semua , begitu disampaikan oleh Kechiek Keude Paru Aiyub Ismail disela-sela acara tersebut .oktonagata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *