KAI Salurkan Rp14,89 Miliar untuk Program Sosial: Hadirkan Dampak Nyata di Balik Laju Roda Kereta Api

Bisnis4 Dilihat

Di balik laju kereta api yang tak pernah berhenti menyusuri rel, PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus bergerak menghadirkan manfaat bagi masyarakat. Tak sekadar membawa penumpang dan barang, KAI juga menjalankan misi sosial yang menyentuh berbagai lapisan kehidupan di sepanjang jalur operasionalnya.

Dari Januari – 19 Juni 2025, KAI telah menyalurkan total dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp14.896.794.802. Dana ini digunakan untuk mendukung berbagai program yang menyentuh aspek sosial, ekonomi, hingga lingkungan, sejalan dengan semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Sebesar Rp10.354.293.380 kami alokasikan untuk program bina lingkungan. Salah satunya melalui KAI Quick Respon, program cepat tanggap yang hadir di tengah situasi darurat seperti bencana alam dan krisis sosial. Ketika masyarakat membutuhkan bantuan sesegera mungkin, KAI hadir sebagai bagian dari solusi,” ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.

Di bidang kesehatan KAI menggelar KAI Sehat Sejahtera, yang menjadi ujung tombak layanan kesehatan bagi masyarakat. Mulai dari pengobatan gratis menggunakan Rail Clinic, penyuluhan kesehatan, hingga pembangunan fasilitas sanitasi di wilayah pelosok, semua dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Untuk pendidikan, KAI menjalankan program KAI EduFriend yang menyasar anak-anak di sekitar jalur rel maupun wilayah binaan. Program ini memberikan pendampingan dan bantuan pendidikan sebagai bentuk komitmen nyata mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

Di sisi keselamatan dan kenyamanan, KAI mengedukasi masyarakat melalui Sosialisasi Keselamatan PERKA serta kampanye anti pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan di atas KA. Inisiatif yang masuk dalam kategori community relations ini telah menyerap dana sebesar Rp1.859.843.873, dan mendukung terciptanya transportasi publik yang aman, ramah, dan inklusif.

Pada aspek penguatan sosial, KAI menghadirkan KAI DungMas dan KAI Pling sebagai jembatan hubungan dengan komunitas di sekitar operasional. Tak hanya itu, KAI juga mendorong branding desa binaan sebagai bentuk nyata pemberdayaan potensi lokal.

Sementara itu, dukungan terhadap ekonomi kerakyatan diwujudkan melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) senilai Rp2.682.657.549. Bantuan ini tidak sekadar pendanaan, tapi juga disertai pendampingan usaha dan pembukaan akses pasar agar UMK binaan KAI bisa naik kelas.

Melalui program payung MiKA (Mitra KAI), KAI menjalankan subprogram seperti MiKA Hasanah, MiKA Next Class, MiKA Go Global, MiKA Creative Space, hingga MiKA Exhibition. Semua dirancang untuk memperluas kapasitas UMK agar mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional.

“Melalui berbagai program TJSL ini, KAI ingin menjadi lebih dari sekadar penyedia transportasi. Kami ingin berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Kami percaya, keberlanjutan itu bukan hanya tentang kami, tapi tentang bagaimana kita bisa tumbuh bersama,” tutup Agus.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES